Jika anda ingin mendalami pemrograman menggunakan bahasa C, tidak ada salahnya jika anda mengetahui sejarah dan sedikit cerita mengenai pemrograman bahasa C. Berikut adalah sedikit tulisan yang aka menjabarkan mengenai bahasa C.
-         Bahasa C dikembangkan pertama kali pada laboratorium Bell (USA)
sekitar tahun 1972 oleh Dennis Ritchie pada komputer DEC PDP-11 dengan sistem operasi UNIX.
-         Beberapa versi C mulai dikembangkan oleh beberapa pakar untuk dijalankan pada sistem operasi selain UNIX, seperti PC-DOS dan MS-DOS.
-         Untuk melaksanakan pembakuan (standardisasi) terhadap bahasa C, ANSI (American National Standards Institute) membentuk team untuk membuat bahasa C standard ANSI, yang dimulai tahun 1983.   Standard ANSI inilah yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dari berbagai versi C yang beredar dewasa ini.
-         Bahasa C mempunyai kemampuan lebih dibanding dengan bahasa pemrograman yang lain. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang bersifat portabel, yaitu suatu program yang dibuat dengan bahasa C pada suatu komputer akan dapat dijalankan pada komputer lain dengan sedikit (atau tanpa) perubahan yang berarti.
-         Bahasa C merupakan bahasa yang biasa digunakan untuk keperluan pemrograman sistem, antara lain untuk membuat: assembler, interpreter, kompiler, sistem operasi, program bantu (utility), editor, dan paket program aplikasi
-         Beberapa program paket yang beredar seperti dBase dibuat dengan menggunakan bahasa C, bahkan sistem Operasi UNIX juga dibuat dengan menggunakan bahasa C.
-         Bahasa C sesungguhnya merupakan bahasa pemrograman yang serbaguna yang pemakaiannya tidak terbatas untuk pemrograman sistem, namun juga dapat digunakan untuk aplikasi bisnis, matematis maupun games, bahkan untuk aplikasi kecerdasan buatan.
-         Dalam beberapa literatur, bahasa C digolongkan sebagai bahasa aras menengah (medium level language).
-         Penggolongan ini bukan berarti bahasa C kurang ampuh atau lebih sulit dibandingkan dengan bahasa aras tinggi (high level language, seperti Pascal, Basic, Fortran, dll), namun untuk menegaskan bahwa bahasa C bukanlah bahasa yang berorientasi pada mesin (yang merupakan ciri bahasa aras rendah (low level language), yaitu bahasa mesin dan assembly).
-         Pada kenyataannya, C mengkombinasikan elemen dalam bahasa aras tinggi dan bahasa aras rendah, yaitu kemudahan dalam membuat program yang ditawarkan pada bahasa aras tinggi dan kecepatan eksekusi dari bahasa aras rendah.

Kelebihan dan kelemahan bahasa C
Bahasa C mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan bahasa pemrograman yang lain, yaitu: – C mempunyai operator yang lengkap untuk memanipulasi data.

-         Berbagai struktur data dan pengendalian proses disediakan dalam C,
sehingga memungkinkan dibuat program yang terstruktur, bahkan program yang berorientasi pada obyek (OOP = object oriented programming).
-         Dibanding dengan bahasa mesin atau rakitan (assembly), C jauh lebih mudah dipahami dan pemrogram tidak perlu tahu detail mesin komputer yang digunakan sehingga tidak menyita waktu dalam menyelesaikan masalah ke dalam bentuk program. C merupakan bahasa yang berorientasi pada permasalahan (object), dan bukan berorientasi pada mesin.
-         Kecepatan eksekusi C mendekati kecepatan eksekusi program yang dibuat dengan bahasa aras rendah, namun kemudahan dalam memprogram setara dengan bahasa aras tinggi.
-         C memungkinkan memanipulasi data dalam bentuk bit maupun byte secara efisien. Disamping itu juga memungkinkan untuk melakukan manipulasi alamat dari suatu data yang dalam C dinamakan pointer.

Adapun kelemahan atau lebih tepatnya kesulitan bahasa pemrograman C terutama yang dirasakan oleh pemrogram pemula diantaranya adalah: – Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai, yang jika belum familiah akan menimbulkan masalah.

Para pemrogram C tingkat pemula umumnya belum pernah mengenal pointer dan tidak terbiasa menggunakannya, padahal keampuhan bahasa C justru terletak pada pointer. Namun umumnya kesulitas di atas hanya bersifat sementara saja.

Intrepreter dan compiler
          Agar suatu program dalam bahasa pemrorgaman dapat dimengerti
dan dieksekusi oleh komputer, maka program yang ditulis harus diterjemahkan terlebih dulu ke dalam kode mesin. Adapun penterjemah yang digunakan dapat berupa interpreter maupun kompiler.
          Interpreter adalah suatu jenis penterjemah yang menterjemahkan per baris instruksi untuk setiap saat.
          Keuntungan pemakaian interpreter adalah penyusunan program relatif lebih cepat dan bisa langsung diuji meskipun masih ada beberapa kesalahan secara kaidah dalam program.
          Kelemahannya adalah kecepatannya menjadi lambat, sebab sebelum suatu instruksi dijalankan selalu diterjemahkan terlebih dahulu. Disamping itu saat program dieksekusi, interpreter juga harus berada dalam memori.
          Kelemahan yang lain berkaitan dengan kerahasiaan program. Program yang memakai interpreter, program sumbernya (source program) tidak dapat dirahasiakan.

Kompiler merupakan jenis penterjemah yang cara kerjanya menterjemahkan seluruh instruksi dalam program sekaligus.
-         Proses kompilasi cukup dilakukan sekali saja, selanjutnya hasil penterjemahan (setelah melalui tahap-tahap yang lain) dapat dijalankan secara langsung tanpa bergantung pada program sumber maupun kompilernya.
-         Proses ekekusi dapat berjalan lebih cepat, sebab tidak ada lagi proses penterjemahan.
-         Program sumber juga dapat dirahasiakan, sebab yang dieksekusi adalah adalah file program yang sudah dalam bentuk kode mesin.
-         Kelemahannya proses pembuatan dan pengujiannya relatif lebih lama, sebab harus melalui tahap penterjemahan (compiling) dan proses linking.
-         Program hanya akan berhasil dikompilasi jika sudah tidak mengandung kesalahan secara kaidah (syntax error) sama sekali.

Perbedaan Compiler dan Interpreter



Let's start.. program yang telah dibuat agar bisa dijalankan oleh komputer harus diterjemahkan dulu ke bahasa mesin. Kode program yang kita buat merupakan kode bahasa tingkat tinggi yang tidak bisa dibaca dan dimengerti oleh mesin. Mesin hanya bisa mengerti kode bahasa mesin seperti "10110000 01100001" (apa coba itu ? hee), karena itu harus di terjemahkan terlebih dahulu. Nah, program sistem yang bertugas sebagai penterjemah disebut compiler dan interpreter. Nah, apa itu compiler dan interpreter ?

Interpreter adalah program sistem yang berfungsi sebagai penterjemah kode program yang dibuat oleh programmer ke dalam bahasa mesin. Interpreter mengeksesusi perintah baris demi baris dengan mengikuti logika yang ada.

Compiler adalah program sistem yang juga berfungsi sebagai penterjemah kode program ke dalam bahasa mesin agar bisa dijalankan oleh mesin. Perbedaannya dengan interpreter adalah compiler mengeksekusi seluruh instruksi dalam program sekaligus.

Untuk lebih jelaskan, dibawah ini ada beberapa perbedaan diantara keduanya yang saya dapatkan dari hasil googling di Omz Google, hee.
(sumber: http://lecturer.eepis-its.edu/~tessy/lecturenotes/kp1/BAB%20I.pdf):
  • Interpreter menterjemahkan baris per baris. Sedangkan compiler, menterjemahkan seluruh instruksi sekaligus. Selanjutnya hasil terjemahan (setelah melalui tahapan lain) bisa dijalankan secara langsung, tanpa tergantung lagi oleh program sumber atau compilernya.
  • Pada interpreter, penyusunan program relatif lebih cepat dan bisa langsung diuji sekalipun masih ada beberapa kesalahan secara kaidah dalam program. Sedangkan pada compiler, proses pembuatan dan pengujian membutuhkan waktu relatif lebih lama, sebab ada waktu untuk mengkompilasi (menerjemahkan) dan ada pula waktu untuk melakukan proses linking. Program akan berhasil dikompilasi hanya jika program tak mengandung kesalahan secara kaidah sama sekali.
  • Pada interpreter, kecepatannya menjadi lambat sebab sebelum suatu instruksi dijalankan selalu harus diterjemahkan terlebih dahulu. Selain itu, saat program dieksekusi, interpreter juga harus selalu berada dalam memori. Jadi memori selalu digunakan baik untuk program maupun interpreter. Sedangkan pada compiler, proses eksekusi dapat berjalan dengan cepat, sebab tak ada lagi proses penerjemahan.
  • Pada interpreter, kode program tidak dapat dirahasiakan. Sedangkan pada compiler, kode program bisa dirahasiakan, sebab yang dieksekusi adalah program yang dalam bentuk kode mesin.
NB : maaf, hasil browsing masih belum aq baca,,, jadi yach hanya sekedar kopas dulu….
edit post

Comments

0 Response to 'Pengenalan Bahasa C'

My Pictures